Search
Close this search box.

Mengenal Pebbling, Bahasa Cinta Media Sosial Baru yang Terinspirasi oleh Penguin

Menurut beberapa pakar hubungan, “pebbling” adalah tren dalam hubungan di mana seseorang mengirim meme, video, atau tautan untuk berkomunikasi atau menunjukkan rasa sayang. Courtesy of CNN

Istilah bahasa cinta atau love language mungkin sudah tidak asing, terlebih bagi pengguna media sosial. Kini, mulai tren istilah pebbling, yakni ungkapan kasih sayang yang terinspirasi dari penguin.

Istilah pebbling berasal dari perilaku penguin Gentoo di Antartika yang menunjukkan minat kawin mereka dengan memberikan kerikil atau batu kepada penguin yang mereka sukai. Batu tersebut nantinya dipakai untuk membuat sarang. Menariknya, mereka tidak memilih sembarang batu, tapi memilih batu yang terbaik dan pas.

Adapun pebbling dalam konteks hubungan interpersonal memiliki makna tentang mengumpulkan dan berbagi sesuatu yang dapat mempererat hubungan bersama orang terkasih.

Implikasi pebbling dalam hubungan dapat dilakukan secara langsung dengan berbagi pikiran, perasaan hingga pemberian hadiah-hadiah kecil. Apa yang diberikan dianalogikan dengan kerikil kecil yang diberikan pinguin kepada calon pasangannya – sebuah hal kecil yang diberikan kepada orang yang berarti.

Dalam bentuk lain, pebbling bisa dilakukan dengan saling membagikan postingan dari media sosial yang berhubungan dengan pasangan kita, membagikan meme dan sebagainya.

Namun kini istilah pebbling lebih mengarah pada sebuah tren media sosial. Menurut beberapa ahli, tren media sosial yang disebut pebbling melibatkan pengiriman meme, video, atau tautan kepada seseorang untuk saling terhubung atau menunjukkan kasih sayang.

“Mengirim meme, tautan, dan video kepada orang lain bukanlah hal yang sepele — itu menandakan bahwa Anda memikirkan mereka dan ingin mereka berbagi kebahagiaan Anda,” kata Dr. Adam Grant, seorang psikolog di Wharton School of Business, University of Pennsylvania, di akun X-nya.

“Ini dikenal sebagai pebbling, berdasarkan penguin yang memberikan kerikil kepada calon pasangan,” lanjutnya. “Pebbling adalah tindakan kepedulian. Setiap kerikil adalah upaya untuk menjalin hubungan.”

Dr. Adam Grant menambahkan bahwa pebbling adalah bentuk rasa peduli kita terhadap orang terdekat kita, yang mana tiap kerikil adalah upaya untuk mempererat hubungan.

Tren ini tidak terbatas hubungan sebagai pasangan saja, tetapi bisa juga dalam lingkup pertemanan, keluarga besar hingga orang tua dengan anaknya.

Baca juga Perwakilan Indonesia untuk Olimpiade 2024 Bertambah Dua Orang dari Cabor Renang

Dengan teman mungkin tanpa kalian sadari sudah melakukan tren pebbling, seperti saling mengirimi meme yang disukai hingga membagikan tautan video yang mengingatkan satu sama lain, begitu pula dalam hubungan antar keluarga dan sebagainya.

Pebbling memiliki dampak positif dalam hubungan, seperti membantu untuk menunjukkan kasih sayang, empati, dan kepedulian secara umum. Juga dapat mempererat ikatan dalam hubungan yang dijalani.

Namun, perlu diketahui agar bijak dalam menerapkan tren ini. Pengaturan waktu dan jumlah pesan penting diperhatikan, juga jangan berlebihan dalam melakukannya.

Jika dilakukan dengan benar, pebbling bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi kedua pihak dan bisa membuka peluang untuk membahas topik baru yang mana akan memperkuat hubungan yang dijalin.

English Version

bahasa cinta

The term “love language” may already be familiar, especially for social media users. Now, a new trend called “pebbling” is emerging, an expression of affection inspired by penguins.

The term “pebbling” originates from the behavior of Gentoo penguins in Antarctica, who show their interest in mating by giving pebbles or stones to the penguin they like. These stones are later used to build nests. Interestingly, they do not choose just any stone, but select the best and most suitable one.

In the context of interpersonal relationships, “pebbling” means collecting and sharing something that can strengthen the bond with a loved one.

The implication of “pebbling” in relationships can be carried out directly by sharing thoughts, feelings, and even small gifts. What is given is analogous to the small pebble given by a penguin to its prospective mate – a small thing given to someone who matters.

In another form, pebbling can be done by sharing social media posts related to our partner, sharing memes, and so on.

A Phsycologist Explains “Pebbling” – Forbes

However, the term “pebbling” now leans more towards a social media trend. According to some experts, the social media trend known as “pebbling” involves sending memes, videos, or links to someone to connect or show affection.

“Sending memes, links, and videos to others is not trivial — it signifies that you are thinking of them and want them to share in your happiness,” said Dr. Adam Grant, a psychologist at the Wharton School of Business, University of Pennsylvania, on his X account.

“This is known as ‘pebbling,’ based on the penguin giving a pebble to a prospective mate,” he continued. “‘Pebbling’ is an act of care. Each pebble is an effort to build a relationship.”

Dr. Adam Grant added that “pebbling” is a form of care towards those closest to us, where each pebble is an effort to strengthen the relationship.

This trend is not limited to romantic relationships but can also extend to friendships, extended family, and even parents with their children.

With friends, you may unconsciously already be engaging in the “pebbling” trend, such as sending each other favorite memes or sharing video links that remind you of each other, as well as in family relationships and so on.

“Pebbling” has a positive impact on relationships, such as helping to show affection, empathy, and general care. It can also strengthen the bonds in the relationship.

However, it is important to be wise in applying this trend. Timing and the amount of messaging are important to consider, and it should not be done excessively.

If done correctly, “pebbling” can be an enjoyable activity for both parties and can open up opportunities to discuss new topics, which will strengthen the relationship.

Writer: Hanna Fawza Alfiyyah
Editor: Nugrahhadi Al Khawarizmi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *